Pancasila
1. Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Itulah tadi Pancasila yang merupakan
dasar Negara bagi Negara kita. Sebagai dasar Negara, Pancasila lahir
berdasarkan nilai-nilai budaya yang terkandung sejak zaman nenek moyang kita
dahulu. Nilai-nilai tersebut lahir dan melekat secara tidak sengaja pada nenek
moyang kita.
Baru saja kita lewati hari yang
bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu hari Pancasila. Sebelumnya, nama Pancasila
itu terdiri dari Panca dan Sila. Nama Panca diusulkan oleh Ir.Soekarno
sedangkan nama Sila diusulkan oleh salah seorang ahli bahasa. Pancasila lahir
bukan ciptaan para pendahulu kita. Pancasila dirasakan sudah sempurna dan
mencakup segala aspek pada Bangsa Indonesia.
Setelah puluhan tahun lahirnya
Pancasila, apakah kita sudah merasa menghayati dan mengilhami arti Pancasila di
kehidupan kita????
Kondisi bangsa saat ini mencerminkan
bahwa Pancasila dirasakan belum dipraktekkan secara langsung. Segala perpecahan
dan konflik yang terjadi sungguh tidak mencerminkan Jati diri Bangsa.
Salah satu hal yang nyata perihal
penyimpangan nilai-nilai Pancasila adalah dengan leluasanya aliran Ahmadiyah
berdiri di Negara Kita. Walaupun Aliran Ahmadiyah sudah mendunia, tetapi
jelas-jelas sudah termasuk dalam “Penodaan Agama” karena mengakui Mirza Ghulam
Ahmad sebagai nabi.Kita telisik lagi tentang sila Pertama yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa. Setiap warga Negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memeluk agama
yang diakui yaitu Islam, Kristen, Protestan, Hindu,dan Budha. Tetapi kebebasan
tersebut dengan catatan tidak menodai suatu agama. Aliran Ahmadiyah jelas-jelas
sudah menyimpang dari Ajaran Islam. Tetapi apa yang bisa dilakukan pemerintah??
Dengan bebasnya mereka menyebarkan ajaran tersebut di Negara kita.
Hal lain yang menjadi perhatian kita
adalah tentang persatuan antara warga Negara, antara sesama saudara kita bangsa
Indonesia. Persatuan kita dirasakan sudah merenggang, apalagi baru saja kita
dengar tragedi monas yaitu pertikaian antara FPI (Front Pembela Islam) dengan
AKKBB (Aliansi Kebangsaan dan Kerakyatan dalam Beragama dan Berkeyakinan).
Kejadian tersebut sudah menjadi berita yang paling hot di TV. Dimana persatuan
antara sesama bangsa yang dulu?? sungguh tidak mencerminkan. Disaat saudara
sendiri memperingati hari Pancasila, malah diserang tanpa alasan yang tidak
jelas. Apakah apabila seseorang yang beda pendapat dengan kita harus kita
serang?? Perbedaan itu wajar, sehingga segala sesuatu tentang hal tersebut dianggap
biasa. Wong semboyan kita aja “Bhineka Tunggal Ika”. Akhirnya perbedaan
tersebut apabila dipersepsi secara salah memang akan menimbulkan pertikaian dan
hal itulah yang sudah terjadi. Tapi kita tidak bisa hanya menyalah-nyalahkan
FPI, tidak mugnkin ada asap apabila tidak ada api. Kita tidak bisa meilhat
secara langsung. Tidak mungkin juga FPI menyerang tanpa alasan. Pasti ada udang
dibalik batu…
Selain itu, Kondisi perkonomian kita
sekarang juga sangat kritis. Ditengah kondisi seperti ini, malah tercipta Gap
antara si kaya dengan si miskin. Dimana Keadilan, Bos???
Kiranya Semua paparan diatas sudah
mencerminkan penyimpangan yang ada. Nilai- nilai Pancasila belum direalisasikan
secara nyata. Kita semua berharap melalui pertikaian yang ada, serta kondisi
bangsa saat ini menjadi yang terakhir menimpa bangsa kita. Kita juga melihat
dari masalah-masalah tersebut, kita bisa belajar dan mencoba untuk mengamalkan
nilai- nilai Pancasila, karena Pancasila sudah sempurna tinggal pencerminannya
saja yang perlu kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar